Glikosida steviol adalah senyawa alami yang diekstrak dari daun Stevia rebaudiana, tanaman pemanis asal Amerika Selatan yang kini populer di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Senyawa ini bertanggung jawab atas rasa manis intens yang dimiliki daun stevia bahkan bisa mencapai 200-300 kali lebih manis dari gula pasir, tanpa kalori tambahan. Namun, bagaimana sebenarnya glikosida steviol bekerja di dalam tubuh?
Secara ilmiah, glikosida steviol tidak dicerna seperti gula biasa. Setelah dikonsumsi, senyawa ini melewati sistem pencernaan bagian atas tanpa diserap, hingga akhirnya mencapai usus besar, tempat mikrobiota usus memecahnya menjadi steviol. Dari sana, steviol diserap dan dimetabolisme oleh hati menjadi steviol glukuronida, lalu dikeluarkan melalui urin. Artinya, glikosida steviol tidak meningkatkan kadar gula darah dan tidak memberikan energi (kalori) menjadikannya pilihan ideal bagi penderita diabetes, orang yang sedang diet, atau mereka yang ingin hidup lebih sehat.
Penelitian dari Food and Chemical Toxicology (2017) menunjukkan bahwa glikosida steviol aman dikonsumsi dalam dosis yang disarankan oleh FAO/WHO, yaitu hingga 4 mg/kg berat badan per hari. Selain itu, studi ilmiah juga membuktikan bahwa stevia berpotensi membantu menurunkan tekanan darah, mengontrol gula darah, serta melindungi sel dari stres oksidatif.
Melihat tren gaya hidup sehat yang terus meningkat di Indonesia, peluang bisnis berbasis pemanis alami seperti gula stevia menjadi semakin menjanjikan. Banyak masyarakat kini beralih dari gula tebu ke pemanis alami rendah kalori.
Jika Anda tertarik mengembangkan produk berbasis stevia, Greenlife Harvest Food siap menjadi mitra maklon terpercaya Anda. Kami menyediakan layanan lengkap mulai dari formulasi produk, registrasi BPOM, hingga produksi massal minuman dan gula stevia cair atau serbuk berkualitas tinggi. Bersama Greenlife Harvest Food, Anda tidak hanya menghasilkan produk sehat, tetapi juga membangun bisnis yang sejalan dengan tren global kesehatan alami.

 
							


