Dari Daun Stevia ke Glikosida Steviol, Proses Ekstraksi Alami yang Menarik

Saat ini dunia sedang berubah. Industri makanan kesehatan sudah masuk babak baru: era pemanis alami. Orang semakin takut terhadap gula pasir, fruktosa tinggi, dan pemanis sintetis yang dipertanyakan keamanannya.

Kata pencarian “daun stevia” meningkat dari tahun ke tahun.

Semua orang bertanya: kok bisa daun kecil ini bisa menggantikan gula?

Jawabannya ada pada satu hal yang luar biasa: glikosida steviol.

Dan yang lebih menarik lagi: glikosida steviol bukan hanya “sekedar pemanis” tapi senyawa bioaktif yang sudah banyak diteliti ilmuwan di dunia.

Di artikel ini, saya akan mengangkat perjalanan stevia dari daun mentah yang tumbuh di ladang, lalu masuk ke proses ekstraksi, hingga akhirnya menjadi glikosida steviol murni yang bisa digunakan untuk produk minuman kesehatan, functional drink, dietary supplement, sampai produk low calorie keto-friendly.

Artikel ini ditulis untuk Anda pelaku industri makanan kesehatan.

Daun Stevia: dari Tanaman Tradisional hingga Global

Stevia rebaudiana pertama kali ditemukan dan digunakan sebagai pemanis tradisional oleh suku asli Paraguay ratusan tahun lalu. Namun baru di era modern, stevia masuk ke penelitian ilmiah dan menjadi salah satu pemanis alami paling legitimate di dunia.

Pada tahun 2011, FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat menyatakan bahwa ekstrak glikosida steviol yang dimurnikan (high purity steviol glycosides) aman untuk dikonsumsi dalam makanan dan minuman.

Lebih jauh lagi, EFSA (European Food Safety Authority) juga menyetujui penggunaan steviol glycosides sejak 2010 sebagai pemanis makanan di seluruh Uni Eropa.

Ini artinya daun stevia bukan lagi sekedar traditional sweet leaf, dan stevia masuk dunia regulatory kelas dunia.

Perbedaan antara “Daun Stevia” dan “Stevia yang Dipakai di Produk Industri”

Ada miskonsepsi besar di masyarakat.

Banyak orang menyamakan “daun stevia” = “pemanis stevia”.

Padahal, industri modern TIDAK menggunakan daun stevia langsung.

Yang digunakan industri adalah hasil ekstraksi terstandarisasi bernama glikosida steviol.

Karena dalam daun stevia, manisnya terkunci di senyawa tertentu saja. Bukan seluruh daun.

Andai daun stevia direbus begitu saja, rasanya akan pahit dan aftertaste sangat kuat.

Itu tidak bisa dipakai untuk produk industri.

Yang berperan memberi rasa manis alami adalah glikosida steviol seperti Rebaudioside A, Stevioside, dan lainnya.

Dan angka kemurnian sangat menentukan rasa.

Apa Itu Glikosida Steviol Sesungguhnya?

Secara ilmiah, glikosida steviol adalah senyawa golongan diterpen glycosides.

Lebih spesifik lagi: glikosida steviol adalah senyawa yang memberikan rasa manis 200 – 450 kali lebih manis dari gula pasir.

Ada banyak jenis glikosida steviol, tetapi yang paling penting adalah:

• Stevioside
• Rebaudioside A (Reb A)
• Rebaudioside D
• Rebaudioside M

Semakin tinggi kadar Rebaudioside A, semakin bersih rasa manisnya.

Inilah kenapa proses ekstraksi sangat penting.

Proses Ekstraksi dari Daun menjadi Glikosida Steviol: Bagaimana Caranya?

Proses ekstraksi glikosida steviol bukan sekedar “rebus daun”.

Ini adalah ilmu.

1. Daun stevia dikeringkan dan digiling.
2. Senyawa manis diekstraksi menggunakan air panas atau teknik pelarut food grade.
3. Hasil cairan disaring untuk memisahkan serat tanaman.
4. Senyawa ekstrak dipurifikasi dengan resin atau kromatografi.
5. Senyawa glikosida steviol dipisahkan dan dimurnikan.
6. Lalu dikristalkan menjadi bubuk dengan kemurnian tinggi.

Orang awam tidak tahu bahwa industri memerlukan standardisasi.

Nilai kemurnian minimal 95% steviol glycosides adalah syarat WHO dan FAO untuk bisa dikategorikan “food grade” aman.

Ini juga alasan kenapa hanya sedikit produsen stevia yang mampu mencapai standar ini.

Bisakah Glikosida Steviol Menjadi Masa Depan Industri Pemanis?

Ya.

Dan ini bukan sekedar klaim marketing.

Beberapa publikasi ilmiah menunjukkan bahwa pemanis berbasis glikosida steviol dapat menurunkan asupan kalori harian, mendukung kontrol gula darah, dan tidak menyebabkan lonjakan glukosa (glycemic spike) seperti gula pasir.

Contoh publikasi:

• Anton SD, et al. “Effects of stevia, aspartame, and sucrose on food intake, satiety, and glucose levels.” Appetite, 2010.

Hasilnya menunjukkan bahwa stevia dapat membantu kontrol gula darah lebih baik dibandingkan gula biasa.

Ini adalah data ilmiah, bukan sekedar opini.

Masa Depan Pasar Makanan Kesehatan: Harus Mengarah ke Stevia

Industri makanan kesehatan sedang bergerak ke arah:

• low calorie

• no sugar added

• diabetic friendly

• plant based formulation

Dan salah satu solusi pemanis yang memenuhi itu semua adalah stevia (khususnya glikosida steviol dengan kemurnian tinggi).

Gula tidak mati. Tapi demand pemanis sehat premium sedang naik.

Ini peluang pasar.

Peluang Produk Berbasis Stevia yang Paling Laris Saat Ini

1. minuman serbuk stress metabolism support

2. kopi 3-in-1 tanpa gula

3. premix vitamin harian low calorie

4. collagen drink anti aging

5. sleep drink magnesium + theanine + stevia

orang menginginkan manis, tapi tanpa rasa bersalah.

Ajakan untuk Founder / Owner

Jika Anda saat ini adalah perumus produk kesehatan, atau brand owner, atau orang yang ingin merintis di industri functional food ini adalah waktu emas. Karena saat ini pasar Indonesia belum banyak yang masuk ke pemanis alami premium. Semua masih fokus ke gula biasa. Padahal pemain global sudah mulai meninggalkan gula.

Mereka bergerak ke pemanis alami, dan glikosida steviol adalah masa depan pemanis alami dunia.

Bila Anda ingin memproduksi produk berbasis stevia dengan standar BPOM dan Halal, Greenlife Harvest Food melayani jasa maklon pemanis alami dan minuman serbuk premium.