Dalam beberapa tahun terakhir, tren hidup sehat mendorong masyarakat mencari alternatif gula yang lebih alami dan rendah kalori. Salah satu bahan yang kini banyak dibicarakan adalah glikosida steviol, senyawa utama yang memberikan rasa manis pada daun Stevia rebaudiana. Tapi apa sebenarnya glikosida steviol itu, dan mengapa begitu populer di industri makanan sehat?
Glikosida steviol adalah senyawa alami yang diekstraksi dari daun stevia, tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Senyawa ini memiliki rasa manis hingga 200–300 kali lebih tinggi dibandingkan gula pasir, namun tidak mengandung kalori. Keunggulan ini menjadikannya alternatif sempurna bagi penderita diabetes atau mereka yang sedang menjalani diet rendah gula.
Secara ilmiah, glikosida steviol terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya stevioside, rebaudioside A, dan rebaudioside D. Masing-masing memiliki tingkat kemanisan dan karakteristik rasa berbeda. Rebaudioside A, misalnya, dikenal memiliki rasa paling murni dan sering digunakan dalam produk minuman sehat, suplemen, serta makanan rendah kalori.
Penelitian yang diterbitkan dalam Food and Chemical Toxicology (2017) menyimpulkan bahwa konsumsi glikosida steviol aman bagi manusia dan tidak memengaruhi kadar gula darah. Ini membuatnya semakin diminati dalam pengembangan produk makanan dan minuman sehat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Melihat tingginya permintaan pasar terhadap produk pemanis alami, peluang bisnis berbasis stevia kini terbuka lebar. Banyak brand makanan sehat dan minuman fungsional yang mulai beralih dari gula tebu ke glikosida steviol.
Jika Anda tertarik mengembangkan produk pemanis alami sendiri, Greenlife Harvest Food siap membantu Anda. Sebagai perusahaan maklon terpercaya, Greenlife Harvest Food menyediakan layanan pengembangan, formulasi, dan produksi produk berbasis stevia dengan standar BPOM dan Halal. Dengan dukungan tim R&D berpengalaman, Anda dapat memiliki brand pemanis alami yang berkualitas dan kompetitif di pasar Indonesia.

 
							


